.quickedit{display:none;}

.

BAKMI'14 Berjuang Bersama Mengukir Karya Nyata

Kamis, 31 Desember 2015

SEMUA KARENA WAKTU

SEMUA KARENA WAKTU

Ntah sejak kapan senyuman yang seadanya ini
Berubah menjadi sebuah persahabatan yang sangat berarti
Ntah sejak kapan pertemuan yang singkat itu
Membuat kita bisa mengukir sebuah cerita indah
Mewarnai hari – hari disaat langit tak lagi biru
Mengubah gemercik hujan menjadi pelangi yang elok, bersamamu sahabat

Mengukir bersama indahnya hari – hari
Dengan jutaan harapan yang terbesit dalam lamunan
Berharap suatu hari nanti semua itu akan terwujud

Canda dan tawa selalu mengiringi langkah kita
Menggoreskan satu catatan sejarah dalam hidup
Sebuah kekuatan persahabtan hadir ditengah pertemuan aku dank au
Walau jarak yang menghalangi wajah ini untuk menatap
Menghalangi tangan ini untuk berjabat
Menghalangi bahu ini untuk bersandar
Dikala kau mengeluh menghadapi kerasnya hidup
Namun hanya do’a yang tulus dari sanubari yang sellau menjadi penguat
Agar ikatan persahabatan ini tidak patah..

Sahabat..
Sudah lama tak lagi ku dengar suara petikan gitarmu
Sudah lama tak ada lagi suaramu
Berisi ilmu yang sangat berguna..

Aku tidak sedang berlari
Tapi lututku gemetar paksakan kaki
Tuk tetap berlari menuju rumahmu
Suara lantunan ayat – ayat suci pun terdengar
Kerumunan orang menutupi pekaranganmu
Ku coba tegakkan tubuh ini
Ku hirup udara pada hari itu dalam – dalam
Ku buka mataku lebar – lebar
Seakan tak percaya dengan apa yang kini ku lihat
Bibirku bergetar, lidahku kelu tuk berucap
Siapa yang tau..
Tubuhmu yang gagah kini telah terbujur kaku
Segera ku mendekat
Ku pandangi wajahmu yang damai dalam balutan kain putih
Aku tidak menangis
Tapi air ini terus mengalir dari mataku
Ketika sadar ini terakhir ku dapat menatap indah senyumanmu
Rupanya batas kehidupanmu di dunia ini telah berakhir..
Sebuah peristiwa tragis yang mengantarkanmu
Menemui Dzat Yang Maha Segala..
Batu nisan yang tegak menjadi pembatas duniaku dan duniamu sekarang..


Mengapa kamu harus pergi secepat ini?
Belum sempat mimpi indah kita terwujud
Kini tak lagi bisa ku dengar tawamu
Aku seperti bejalan di atas awan
Sebuah tamparan yang sellau ku dapat bila ku salah
Sebuah bimbingan yang merangkulku bila ku lemah
Kini tak akan pernah ku dapati lagi
Kemana aku harus mencari semua itu?
Sahabat..
Waktu yang telah temukan kita
Waktulah yang menjalin begitu banyak
Rangkaian kisah diantara kita
Dan kini..
Waktu juga yang memisahkan kita
Sungguh hidup di kuasai oleh waktu
Tapi aku ikhlaskan, semuanya akan susut berganti masa
Berharap kelak, waktu juga yang akan mempertemukan kita kembali
Dalam keadaan yang abadi..

Sahabat..
Aku merindukanmu..
Kapan kita bisa mengukir kisah indah seperti dulu?
Sapai saat ini pun sulit menyadarkan diri
Bahwa kau telah tiada
Kau telah pergi jauh menemui – Nya di atas sana
Harus dengan siapa lagi aku dapat mengarungi perjalanan hidupku yang selanjutnya?

Sungguh, aku sedang tidak menyesali takdir ini
Karena bagaimanapun aku bersyukur
Untuk waktu yang telah kita bagi
Untuk takdirmu dalam takdirku..
Aku ikhlas dalam kepergianmu..

Aku yang sedari tadi menunggu hadirmu disini..
Tempat dimana kita pernah duduk berdampingan
Menikmati sore hari yang takkan bisa seindah dulu
Dengan sebuah kado biru yang ku pegang
Sebuah kue berhiaskan lilin yang hampir padam terbelai angin
Yang ingin ku berikan
Untukmu yang terindah seraya berucap
“Selamat Ulang Tahun Rido Hamni Permana”..
15 AGUSTUS 2015