.quickedit{display:none;}

.

BAKMI'14 Berjuang Bersama Mengukir Karya Nyata

Senin, 10 November 2014

Kau Leburkan Rasa Itu...

Rintik hujan temaniku dalam sepi, berselimut angin malam, sayup - sayup suara shalawat - shalawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW, seketika aku termenung. Perjalanan hidupku akhir - akhir ini terasa berbeda. Rasa yang dulu ada, dalam keadaan sadar ataupun tidak kini telah perlahan mati. Aku mati rasa, aku mati rasa, aku mati rasa. Kekecewaan itu datang lagi. Penyesalan itu kembali hadir mengendap dalam jiwa ini. Pertemuan yang lalu kini berubah menjadi sebuah perpisahan yang ntah mengapa terjadi saat aku sedang membutuhkan penghuni batin ini. Aku tau Ya Allah, segala sesuatu telah kau rencanakan sedemikian rupa.. :(


Tapi tidak menutup kemungkinan aku tak menyimpan rasa kecewaku kepadanya, kepada dia yang kemarin masih tercium kasih sayangnya, yang kemarin masih menunggu dan menetap dihati ini, yang kini ntah kemana, ntah dimana, dan ntah masih mengingatku atau tidak. Sebuah kesalahan yang tak dia sadari, yang hanya di anggap angin lalu olehnya, yang membuat aku semakin kecewa. Kecewaku tertumpuk dalam batin ini sehingga menimbulkan sebuah kebencian yang mendalam. Kebencian yang tak pernah aku duga sebelumnya bahwa ternyata aku bisa membencinya, membenci seseorang yang amat aku sayangi. Apakah kau tau? Bagaimana rasanya mencintai namun bertahan untuk tidak memiliki? Bertahan untuk tidak mengungkapkan? Percayalah, ini lebih dari sekedar patah hati..
Rasa inilah yang membuatku tak segan untuk melihatnya lagi, tak ingin mendengar suaranya lagi, tak ingin berurusan dengan apapun yang ada sangkut paut dengannya. Aku ingin keluar dari zona kasih sayangku padanya, pada dia yang telah merusak rasa kepercayaanku, yang telah meleburkan rasa kasih sayang yang ku tanam yang kini berubah menjadi sebuah benci, pada dia yang telah menbuat ku kecewa sekecewa - kecewanya... rasa cintaku tertutupi oleh rasa kecewaku ini..
Semoga kelak kau kan sadar wahai pujaan hati.. semoga kelak kan terbuka pintu hatimu..
Ya Allah, aku hanya berharap, semoga perlahan hatiku bisa memusnahkan rasa benci ini dengan sebuah keikhlasan karena - Mu. Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar